Jumat, 04 Januari 2013

materi tanya jawab iptek


Materi ke 12
1.         Apakah ada software standar NCHS untuk usia lebih dari 6th dan kurang 18th?
Jwb: ya, ada
Kel 10
2.         Kalau IMT untuk orang umur kurang dr 18 th pakai apa?

3.         Maksud dari kata risk of yang ada di tabel CDC itu apa?

Kel  6
4.         Bagaimana mempromosikan tiwul sebagai bahan makanan pokok?
Jwb: seorang yang dicontoh di masyarakat sebaiknya juga memberi contoh tentang budaya mengonsumsi makanan tradisional, jadi cara mempromosikannya yaitu kita mulai konsumsi dari diri sendiri sekaligus memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara singkong ini dapat menggantikan posisi nasi
5.         Tiwul dan gatot instan yang dimaksud hanya sebagai selingan atau makanan pokok?

Kel 9:
6.         Biji picung yang digunakan sebagai pengawet akan bertahan selama 6 hari di suhu kamar atau suhu dingin?
Jwb: suhu ruang
7.         Manfaat lain buah picung?
Jwb: buah yg sdh digunakan dibuang karena beracun.
8.         Mana yang lebih baik antara makanan yang dihinggapi lalat atau yang diberi pengawet?
Jwb: Lebih baik yang diberi BTP daripada pengawet formalin
Kel 7
9.         Apa chitosan lebih aman dipakai sebagai pengganti formalin?
Kel 5
10.     Baik mana gudeg kaleng dengan gudeg biasa?
Gudeg kaleng lebih baik jika masa simpannya masih ada, karena gudeg kaleng sebenarnya  sama dengan gudeg biasa, bahkan yang gudeg kaleng telah dsterilisasi dr kuman dan telah diuji secara kimia adalah aman
Kel 8
11.   Apa beda WHO annthro dengan NCHS?
12.   Bagaimana mengubah pola pikir masyarakat  bahwa tiwul dan gatot dapat dijadikan sebagai makanan pokok pengganti berat?
Jawab :
Perlu kesadaran masyarakat sendiri mengenai persepsi tersebut dan sebagai alternatif mungkin konsumsi tiwul dan gatot dapat digunakan sebagai selingan makan. Tidak makan nasi bisa makan tiwul atau gatot untuk mengganti nasi yang berperan sebagai sumber KH.
Ada peran seseorang  untuk mempromosikan tiwul dan gatot pada masyarakat sehingga masyarakat bisa tergugah dan mau mengikuti sesuai dengan promosi yang diberikan.
13.   Dalam singkong terdapat kandungan HCN. Bagaimana pengaruh sianida dalam makanan tiwul dan gatot terkait dengan bahwa sianida dapat menghambat penyerapan zat gizi lain dan bagaimana dengan kandungan zat gizi seperti KH, lemak dan protein dalam pengolahan tiwul dan gatot?
Jawab :
Sebelum diolah menjadi tiwul atau gatot, singkong terlebih dahulu direndam dan dijemur dengan demikian membuat HCN menguap dan hilang sehingga aman dikonsumsi.
1.       Bagaimana mengubah pola pikir masyarakat  bahwa tiwul dan gatot dapat dijadikan sebagai makanan pokok pengganti berat?
Jawab :
Perlu kesadaran masyarakat sendiri mengenai persepsi tersebut dan sebagai alternatif mungkin konsumsi tiwul dan gatot dapat digunakan sebagai selingan makan. Tidak makan nasi bisa makan tiwul atau gatot untuk mengganti nasi yang berperan sebagai sumber KH.
Ada peran seseorang  untuk mempromosikan tiwul dan gatot pada masyarakat sehingga masyarakat bisa tergugah dan mau mengikuti sesuai dengan promosi yang diberikan.
2.       Dalam singkong terdapat kandungan HCN. Bagaimana pengaruh sianida dalam makanan tiwul dan gatot terkait dengan bahwa sianida dapat menghambat penyerapan zat gizi lain dan bagaimana dengan kandungan zat gizi seperti KH, lemak dan protein dalam pengolahan tiwul dan gatot?
Jawab :
Sebelum diolah menjadi tiwul atau gatot, singkong terlebih dahulu direndam dan dijemur dengan demikian membuat HCN menguap dan hilang sehingga aman dikonsumsi.


0 komentar:

Posting Komentar