MITOS SAMBAR LILIN
Sambar Lilin (Sunda), Samber Iler (Jawa) merupakan sejenis kumbang cantik yang berwarna hijau metalik. Kumbang ini memang tidak berwarna hijau polos, tetapi juga ada sedikit warna merah pada kedua ujung sayapnya maupun ujung perutnya. Dan yang menjadi unik warna hijau ini akan berubah menjadi kebiru-biruan apabila sudut pandang kita sedikit di geser, seperti model cat bunglon yang biasanya dipakai mobil-mobil modif.
Namun serangga yang cantik ini saying kurang dikenal luas dalam dunia ilmu pengetahuan, saya sendiri sudah mencari dari beberapa sumber belum menemukan nama latin dari Sambar Iler ini (mungkin karena bukan ahlinya).
Pada tahun 80an serangga ini sangat mudah diketemukan di sekitar pekarangan rumah dan biasanya serangga ini senangnya berada dipohon-pohon yang tidak banyak daunnya atau pohon yang daunnya sedang berguguran. samber lilin selalu ditemukan di pohon randu atau pohon kapuk, meski banyak juga ditemui di pohon lainnya.Pada musim kemarau, Sambar Lili kadang berbunyi nyaring mirip suara Gareng Pung (Tonggerek), kemungkinan hal ini dilakukan untuk memanggil pasangannya. Namun sekarang serangga ini sudah sulit diketemukan, walaupun belum termasuk punah, namun banyak orang yang tidak mengenalnya baik nama apalagi wujud serangganya. Memang sayang belum sempat digali informasinya, tetapi serangga ini sudah terlanjur susah untuk ditemui.
SUSUK SAMBAR ILER / LILIN
Namun begitu bagi seorang praktisi Susuk yang membidangi Pemasangan susuk, samber lilin adalah bahan yang laris manis. meski ada beberapa macam sarana menyusuk, ada emas, intan, berlian, baja, tulang, lidi aren, bunga, samber lilin dan sebagainya. Tapi dari sekian banyak media susuk ampuh adalah samber lilin.
Warnanya yang menarik hijau kuning mengkilap mempunyai daya magis alami yang luar biasa untuk kecantikan, seri wajah, ketampanan, wibawa, awet muda, dan pengasihan
Selain untuk bahan susuk samber lilin juga dapat dijadikan sarana ajimah. apabila sudah di isi (blezing) daya supranatural (daya gaib) dengan membangkitkan aura alaminya maka daya magis alami untuk mendongkrak kecantikan dan ketampanan seseorang.
Penulis juga belum tahu faktor penyebab kelangkaan serangga ini akibat pengaruh ketenaran di dunia mistis atau karena lingkungan yang rusak. Penulis hanya bisa berharap sebetulnya akan lebih cantik kalau serangga ini tetap masih bisa menghiasi pohon-pohon di sekitar lingkungan kita.
He min hewan kaya gitu kasihan ya,hewanya bagus tapi kok mau punah katanya kita harus menjaga hewan dan melestarika agar tidak punah
BalasHapus