Teknik hypnoparenting, disadari atau tidak, sebenarnya bukan hal baru. Orangtua Anda boleh jadi sudah mempraktikkannya. Mungkin Anda ingat, dulu, ibu atau nenek Anda membelai lembut rambut Anda saat Anda merebah di pangkuannya. Lalu, mereka mengucapkan kata-kata berisi harapan sekaligus mendoakan Anda agar tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, berbudi atau apapun harapan yang dipanjatkannya. Mengasuh dan mendidik anak dengan cinta kasih, inilah dasar dari teknik hypnoparenting yang dituliskan secara ilmiah namun praktis dan aplikatif oleh Dr Dewi Yogo Pratomo, MHt, penulis yang juga berprofesi sebagai pengajar, dosen, penceramah, konsultan sumber daya manusia. Kata-kata positif inilah yang memengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi orangtua saat mengasuh anak. Adalah menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua untuk memberikan sugesti positif kepada anak menggunakan teknik hypnoparenting ini. Tantrum di tempat umum, perilaku anak ini seringkali membuat orangtua kesulitan menghadapinya. Bahkan ketika anak mengompol padahal usianya sudah bukan lagi prasekolah, ini juga terjadi karena sebab. “Biasanya anak memiliki kekhawatiran tertentu yang membuat ia mengompol, ini perlu dicari sebabnya, dan berbagai hal yang dialami anak dapat diatasi dengan teknik hypnoparenting,” jelas Dr Dewi saat peluncuran bukunya di Jakarta, beberapa waktu lalu. Berbagai masalah yang dihadapi orangtua saat mengasuh anak dapat teratasi dengan hypnoparenting. Anak yang mengalami kesulitan tidur pun bisa diatasi dengan metode hypnosis yang dipraktikkan orangtuanya. Mekanismenya dengan memberi sinyal di alam bawah sadar, kata Dr Dewi. “Untuk anak, kata kuncinya, sayang dan pintar. Hypnosis menjinakkan ‘otak dinosaurus’ yang ada dalam diri setiap orang. Apa yang Anda katakan kepada anak itu adalah doa. Ucapkan sugesti positif secara berulang, karena hypnosis merupakan pengulangan. Metode hypnosis mudah diterapkan siapa saja dan untuk semua lapisan,” jelasnya. Buku HypnoParenting karangan Dr Dewi bahkan menjelaskan dengan sangat detil metode pengasuhan ini. Anda akan dibantu untuk membuat naskah sugesti positif dan bagaimana mempraktikkannya kepada anak-anak. Untuk memahami metode hypnosis, buku ini juga menyertakan audio CD sehingga para orangtua dapat memelajari teknik hypnoparenting lebih maksimal. Mengenai kapan waktu tepat untuk memberikan sugesti positif kepada anak, Dr Dewi menjelaskan, “Perdengarkan CD sambil membaca naskah yang ada di buku, saat anak setengah tidur. Jelang tidur, saat mata anak mulai berat, tak menjawab saat ditanya, inilah momentum paling tepat untuk memasukkan sugesti positif.” Seperti apa sugesti positif untuk anak? Tentu hal ini bergantung kebutuhan dan masalah yang ingin dipecahkan orangtua. Dr Dewi mencontohkan, jika masalah utama anak adalah sulit bangun pagi, maka berikan sugesti positif dengan mengatakan kepadanya jelang tidur, bahwa ia bisa bangun pagi esok hari untuk bersiap ke sekolah. “Lakukan sugesti positif pengulangan 11-12 kali berturut-turut, 10 menit sebelum tidur, sehari dua kali dan ditutup dengan pelukan,” saran Dr Dewi menambahkan untuk anak penderita autisme perdengarkan audio CD selama satu jam sekali sesi. Teknik ini dapat dilakukan siapa saja, termasuk orangtua yang cenderung pendiam atau sulit mengungkapkan ekspresi kepada anak-anaknya. “Anak adalah produk orangtuanya. Anak yang pendiam merupakan produk orangtua yang pendiam. Anak itu peniru ulung. Inilah waktunya orangtua introspeksi sambil mempraktikkan metode hypnosis untuk mengatasi berbagai masalah pengasuhan,” jelasnya. Sugesti positif yang diberikan kepada anak bisa berbeda antara orangtua satu dengan lainnya, lanjut Dr Dewi. Anda bebas memberikan sugesti apa saja. “Hypnosis ini seperti berpidato, opening dan closingnya sama, yakni tarik nafas dalam-dalam. Sugesti yang diberikan bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan orangtua dan anak,” jelasnya. Membacakan dongeng Bagi pendidik dan cendekiawan, Komaruddin Hidayat, orangtua zaman dulu sudah mempraktikkan teknik hypnoparenting. “Dulu, saat nenek saya mengaji, ia mengelus dahi saya sambil mengatakan nanti saya mencangkul dengan pulpen, dan sebagainya. Apa yang dilakukan nenek, setelah saya membaca teorinya, adalah metode hypnosis. Orangtua di kampung telah melakukannya dan itu efektif,” ungkapnya saat sesi bincang-bincang buku di acara yang sama. Sugesti juga bisa dilakukan saat anak sedang merengek di mal misalnya. “Jongkok, samakan level mata Anda dan anak, gunakan suara perut, tatap mata anak, tarik nafas, lalu ucapkan sugesti positif kepadanya, dan akhiri dengan pelukan. Anak-anak akan tahu sebenarnya orangtuanya sedang memberikannya kasih sayang,” papar Dr Dewi. Sugesti positif merupakan bentuk komunikasi orangtua-anak. Sekecil apapun anak harus dibiasakan berkomunikasi. “Jangan mendidik anak menjadi manipulatif. Jika anak merengek dan direspons orangtua dengan memberikan apa saja yang diminta, ini akan menjadi kebiasaan baginya,” tandasnya. |
Senin, 14 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar