Kamis, 10 Januari 2013

SENTRA MOBIL BEKAS KARAWACI, TANGERANG

Peluang Usaha

 
Kamis, 05 Januari 2012 | 12:38  oleh Fahriyadi
SENTRA MOBIL BEKAS KARAWACI, TANGERANG
Sentra mobil bekas Karawaci: Berburu Mobil Bekas di Pinggiran Jakarta (1)
Bila Anda butuh mobil bekas, tak ada salahnya berkunjung ke Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Tangerang. Di sini ada 60 showroom yang menjual banyak pilihan mobil bekas. Pelanggan mobil di lokasi ini tidak hanya dari Tangerang, juga dari Serang, Cilegon, dan Jakarta.

Bagi Anda yang tinggal di Tangerang dan berniat membeli mobil bekas, tak ada salahnya datang ke kawasan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Tepatnya di Jalan Imam Bonjol ada satu lokasi yang khusus dijadikan area penjualan mobil bekas. Tak kurang ada 60 showroom berada di sini.

Bagi warga Karawaci, area penjualan mobil bekas ini dikenal dengan nama Kompleks Serba Oto Palem Semi. Kompleks ini sudah berdiri sejak 2007, dan kini sudah menjadi rujukan pasar mobil bekas di Tangerang dan sekitarnya.

Untuk menuju ke sentra ini juga tak susah. Bila Anda berdomisili di Jakarta bisa melewati jalan tol Jakarta-Merak dan keluar di pintu tol Karawaci. Dari pintu tol ke lokasi hanya berjarak sekitar 3 kilometer. Jika Anda datang dari kota Tangerang dan menunggang kendaraan pribadi, hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari Terminal Cimone untuk sampai ke Serba Oto.

Sebagai sentra, tentu di sini tersedia ratusan mobil bekas aneka merek dan aneka tahun pembuatan. Selain itu, Anda pun dengan mudah memilih mobil karena hampir setiap showroom memajang mobil dagangannya di area parkir.

Selain warga Tangerang atau Jakarta, pembeli mobil bekas di sini warga yang datang dari Serang atau Cilegon hingga Rengasdengklok. Ini terlihat dari banyaknya kendaraan bernomor polisi Banten yang lalu lalang di Serba Oto.

Kompleks ini juga terbilang nyaman, selain mudah diakses, area parkir yang cukup luas membuat pengunjung dengan mudah memarkirkan kendaraannya.

Endang Suryadi, pemilik showroom Diva Mobil bilang, lokasi yang strategis dan mudah dijangkau membuat banyak pembeli datang ke Serba Oto. "Lokasi kami tidak jauh dari pintu masuk dan keluar tol," kata Endang.

Selain itu, pria berusia 54 tahun itu bilang, Serba Oto juga dekat dengan kawasan perumahan elite Lippo Karawaci. "Lokasi ini memang potensial untuk bisnis jual beli mobil bekas," terang Endang yang sudah membuka showroom sejak tahun 2007.

Selain Endang, Yosa Syarief juga mengadu untung dengan berjualan mobil bekas di Serba Oto. Pekan lalu, ia memutuskan membuka showroom mobil bekas dengan nama Aura Mobilindo. Ia membuka showroom di kompleks itu karena tertarik melihat potensi calon pembeli yang makin hari kian ramai. "Prospek yang bagus ini membuat saya berani ikut berdagang beli mobil bekas," terang pria berusia 32 tahun itu.

Menurut Yosa, keberadaan 60 showroom di lokasi itu merupakan bukti bisnis jual mobil bekas sangat menguntungkan. "Banyaknya pedagang jadi bukti pasar mobil di lokasi ini memang menjanjikan masa depan," terang Yosa.

Sementara itu, Ruslan Lukmanto, salah satu pengunjung asal Tangerang mengaku sengaja datang ke lokasi penjualan mobil ini untuk mencari mobil idamannya. Ia bilang datang ke kompleks ini atas arahan seorang temannya. "Saya ke sini atas rekomendasi teman, kata dia. Di sini banyak pilihan mobil," ungkap Ruslan.

Senin, 09 Januari 2012 | 14:46  oleh Fahriyadi
SENTRA MOBIL BEKAS KARAWACI, TANGERANG
Sentra mobil bekas Karawaci: Lebih gampang jualan mobil Jepang (2)
Agar bisa menjaring konsumen, pemilik showroom mobil bekas di kompleks Serba Oto Palem Semi, Karawaci, Tangerang, banyak memajang mobil bekas yang ramai diburu konsumen. Pemilik showroom sengaja menghindari menjual mobil bekas yang memiliki konsumen terbatas.

Seperti yang dilakukan Firmansyah, pemilik showroom FR Auto Mobilindo. Ia mengaku lebih banyak menjual mobil berpenumpang jenis multipurpose vehicle (MPV) di showroom-nya. "Mobil berpenumpang inilah yang banyak peminatnya," kata Firmansyah.

Namun, tidak seluruh mobil jenis MPV laris terjual di kompleks Serba Oto ini. Firmansyah bilang, mobil jenis MPV yang laris kebanyakan mobil MPV pabrikan dari Jepang. "Terutama mobil MPV yang harganya di bawah Rp 150 juta," ungkap Firmansyah.

Menurut Firmansyah, harga MPV dari Jepang lebih murah ketimbang MPV dari Eropa atau Amerika Serikat (AS). Selain itu, mobil MPV Jepang juga sudah teruji keunggulannya. "Dalam sebulan saya bisa menjual dua unit," kata Firmansyah.

Dengan menjual dua unit mobil bekas, Firmansyah mendulang omzet antara Rp 150 juta sampai dengan Rp 200 juta per bulan. Setiap mobil itu dijual pada kisaran harga Rp 75 juta sampai dengan Rp 150 juta per unit. "Laba bisnis jual beli mobil ini kurang dari 10%," ujar Firmansyah.

Selain menjual mobil bekas, Firmansyah juga membeli mobil bekas dari pengunjung. Firmansyah tidak mematok jenis mobil tertentu yang menjadi incarannya. "Yang penting harga mobil cocok, selanjutnya bisa bertransaksi," terang Firmansyah.

Populernya mobil bekas pabrikan Jepang di Serba Oto diakui pemilik showroom lainnya. Endang Suryadi, pemilik showroom Diva Mobil, misalnya, menyatakan bahwa mobil Jepang masih menjadi favorit dagangannya. Selain harga jualnya lebih kompetitif ketimbang mobil Eropa atau AS, mobil Jepang tetap menjadi favorit pembeli. "Padahal, berbicara kualitas, mobil Eropa dan AS juga bagus," kata Endang.

Endang menjelaskan, mobil yang paling laris di showroom miliknya adalah mobil jenis MPV pabrikan Jepang yang dijualnya mulai Rp 60 juta sampai Rp 300 juta. Merek yang paling diburu adalah Toyota Avanza dan Innova, Daihatsu Xenia, serta beberapa merek mobil Jepang lainnya.

Dari sisi tahun produksi, mobil yang banyak dicari adalah mobil yang diproduksi tahun 2000-an. Selain MPV, mobil sedan juga banyak dicari konsumen yang datang ke sentra mobil ini.

Walaupun mobil pabrikan Jepang paling laris, sebagian pemilik showroom di kawasan ini, termasuk Endang, masih tetap menjual mobil Eropa dan mobil dari AS. Akan tetapi dari sisi penjualan, mobil Jepang paling dominan. "Mobil Jepang cepat terjualnya, sementara mobil non-Jepang butuh waktu lama agar bisa terjual," kata Endang.

Sejak membuka showroom mobil tahun 2007, Endang kini bisa menjual rata-rata 10 unit mobil bekas per bulan. Dari penjualan itu, Endang membawa pulang omzet Rp 1 miliar per bulan.

Selasa, 10 Januari 2012 | 13:53  oleh Fahriyadi
SENTRA MOBIL BEKAS KARAWACI, TANGERANG
Sentra mobil bekas Karawaci: Kepercayaan adalah kunci jual beli mobil (3)

Terdapat 60 showroom mobil bekas di kompleks Serba Oto Palem Semi, Karawaci, Tangerang. Mereka ini tentu bersaing ketat untuk mendapatkan pelanggan. Namun begitu, persaingan di antara mereka masih terbilang sehat.

Seperti yang dilakukan oleh Firmansyah, pemilik FR Auto Mobilindo. Ia mengaku tidak tertarik mencari pelanggan dengan cara membanting harga jual. Namun Firmansyah menggaet pelanggan dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik.

Bentuk pelayanan Firmansyah itu berupa pemberian informasi, sejarah mobil maupun kondisi mobil kepada pelanggannya. Ia bilang, informasi menyeluruh mengenai kondisi mobil sangat penting bagi pelanggan. "Dengan layanan inilah kami punya pelanggan yang setia," terang Firman, panggilan akrab Firmansyah.

Selain meningkatkan pelayanan, Firmansyah juga menjaring pelanggan dengan membuat iklan di media massa. Tetapi ada juga pedagang lain yang memasarkan mobil bekas dengan cara membagikan brosur informasi mobil bekas di tempat-tempat keramaian.

Firmansyah menyimpulkan, sukses berjualan mobil bekas bergantung kepada tiga aspek. Pertama, kekuatan modal; kedua, relasi; ketiga, pengalaman. "Dari ketiga aspek ini, kekuatan modal itu aspek utama," ujar dia.

Dengan modal besar, pengusaha bisa memajang lebih banyak pilihan mobil di showroom miliknya. "Dengan modal besar, pengusahanya bisa meningkatkan promosi seperti iklan," katanya.

Namun Acai, pemilik MC Motor menampik pendapat Firmansyah tersebut. Ia bilang, modal besar bukan hal utama untuk sukses di bisnis mobil bekas. Menurutnya, rahasia sukses berbisnis mobil bekas terletak pada pelayanan. "Kejelasan kondisi fisik mobil harus jadi prioritas agar pelanggan puas dan percaya," ungkapnya.

Pria yang juga punya showroom mobil bekas di Kemayoran, Jakarta Pusat, itu menghindari usaha memperdayai atau membohongi pelanggan. Jika hal itu terjadi, bisa berisiko bagi keberlanjutan usaha. "Informasi tentang kondisi mobil harus disampaikan secara jujur," ujarnya.

Jika pelanggan puas akan menimbulkan citra positif di mata pelanggan. Citra positif itulah yang membuat pelanggan kembali belanja atau merekomendasikan orang lain untuk belanja.

Acai menilai, usaha jual beli mobil bekas harus dikelola dengan rapi, agar informasi tentang mobil bisa tersimpan dan bisa dijelaskan kepada pelanggan. "Ini fakta yang sudah saya pelajari sejak berjualan mobil enam tahun lalu," kata Acai.

Dia bilang, banyak pedagang mobil bekas gulung tikar karena tidak memiliki pijakan layanan yang menguntungkan konsumen. "Jual mobil bekas gampang-gampang susah, jika serius dan tidak main curang maka ia pasti berhasil," terangnya.

Walaupun sesama pedagang di Serba Oto bersaing, mereka tetap memiliki solidaritas. Jika ada pelanggan mencari mobil jenis tertentu yang tidak mereka miliki, pedagang memberi rekomendasi untuk belanja kepada pedagang lain.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1325741931/86845/Sentra-mobil-bekas-Karawaci-Berburu-Mobil-Bekas-di-Pinggiran-Jakarta-1-
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1326095218/87096/Sentra-mobil-bekas-Karawaci-Lebih-gampang-jualan-mobil-Jepang-2-
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/87218/Sentra-mobil-bekas-Karawaci-Kepercayaan-adalah-kunci-jual-beli-mobil-3-

0 komentar:

Posting Komentar