Sabtu, 05 Januari 2013

Pesantren Ikhwanul Amin Budidayakan Tanaman Aren

Seiring rampungnya pembangunan Pesantren Ikhwanul Amin di Dusun Kencana Makmur Desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman. Pengelola Pesantren Ikhwanul Amin, mulai membudidayakan tanaman aren.


“Saat ini sekeliling komplek pesantren itu kini mulai ditanami pohon aren. Selain berfungsi sebagai pembatas tanah, banyak alasan memilih aren untuk dibudidayakan,” kata pembina Pesantren Ikhwanul Amin, Saiful Aduar, kemarin.

Menurutnya Kutai Kartanegara dilimpahi kekayaan nabati yang luar biasa. Salah satunya adalah tumbuh suburnya tanaman aren. Aren dapat memberikan nira yang mengandung gula, dimana secara tradisional nira dimanfaatkan masyarakat untuk membuat gula tradisional.

‘’Aren merupakan tanaman yang serbaguna’’, ucap Saiful. Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa bermanfaat. Selain berkhasiat sebagai obat, beberapa bagian dari tanaman aren juga menghasilkan produk yang dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi.

“Akarnya untuk bahan anyaman dan untuk cambuk, batang yang dibelah untuk talang (saluran air), kayunya untuk tongkat jalan dan tusuk genting, pondoh untuk sayur-mayur makan nasi, tulang daun untuk sapu dan keranjang, daun muda untuk ganti kertas rokok, serabut pelepah untuk tali ijuk, untuk genting, kranjang, sapu, sikat, terasnya dibuat sagu. Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, di mana kemudian dibuat gula merah,” kata kandidat doktor manajemen pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini.

Menurutnya di samping berguna sebagai obat, semua bagian aren berguna pula sebagai bahan untuk kerajinan tangan. Biasanya di Indonesia orang meminum air tuak untuk merangsang haid, untuk melawan radang paru-paru dan mejan selain itu dipakai sebagai obat sariawan dan ginjal batu.

“Diketahui juga getah dari buah yang matang mengandung racun dimana sifat menyengatnya. Di daerah Semenanjung Melayu buah yang dihancurkan digunakan sebagai pemeliharaan kolam ikan atau untuk meracuni anjing. Benih dari aren yang dikenal dengan nama kolang-kaling dapat dimakan sebagai manisan. (bmb)

Sumber : http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/20861/pesantren-ikhwanul-amin-budidayakan-tanaman-aren.html

0 komentar:

Posting Komentar