Pengertian pembangunan menimbulkan pelbagai macam interpestasi. Bagi orang-orang-orang tertentu terminologi tersebut merupakan mitos dan panacea (obat mujarab) bagi segala keterbelakangan; bagi orang-orang lain terminologi tersebut justru harus didemistifikasikan (Moeljarto T,; 1987). Konsep pembangunan (development) berasal dari barat yang kemudian serta merta dipaksakan pada hampir semua rakyat yang hidup didunia ketiga, merupakan refleksi paradigma positivisme dan post-posytivisme tentang perubahan sosial yang bersifat reduksionis (Agus Salim, 2002).
Umumnya orang beranggapan bahwa pembangunan kata benda netral yang maksudnya adalah suatu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya, infrastruktur masyarakat, dan sebagainya, demikian definisi pembangunan yang dikemukakan oleh Mansur Fakih (2001). Dengan pemahaman seperti itu, pembangunan disejajarkan dengan kata perubahan sosial. Kata pembangunan, sebagaimana menjadi tafsiran umum, sering diartikan sebagai usaha memajukan kehidupan masyarakat dan warganya, dalam sifatnya material (Tjokrowinoto, 1989, cit. Budiman, 1995). Sejalan dengan itu pemahaman yang sama tentang definisi pembangunan dikemukakan oleh Heru Nugroho (2001) bahwa pembangunan adalah perubahan sosial dari kondisi tertentu kearah kondisi yang lebih baik. Pembangunan adalah sebagai proses perubahan yang terencana dari suatu situasi nasional yang satu ke situasi nasional yang lain yang dinilai lebih tinggi (Katz, 1971, cit. Moeljarto T, 1987).
Secara lebih spesifik Soerjono Soekanto (1982) mendefinisikan pembangunan sebagai suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu, dimana proses pembangunan itu sendiri harus bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spritual maupun material. Pembangunan sebagai sebuah proses perubahan sudah seharusnya menciptakan kesejahteraan masyarakat, seperti yang di utarakan oleh Agus Salim (2002), bahwa pembangunan adalah sebuah proses perencanaan sosial (social plan) yang dilakukan oleh birokrat perencanaan pembangunan, untuk membuat perubahan sosial yang akhirnya dapat mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Menurut Arif Budiman (1995) dunia ini dibagi ke dalam beberapa daerah dalam melaksanakan pembangunannya, secara umum akan kita jumpai tiga kawasan.
a) Pertama, kawasan negara-negara yang melaksanakan pembangunannya dengan sistem kapitalisme berkombinasi dengan pelaksanaan sistem welfare state. Negara ini adalah negara-negara industri maju, yang pamornya sedang naik sekarang.
b) Kedua, kawasan negara-negara yang melaksanakan sistem sosialis dengan berbagai variasinya. Negara-negara sedang mengalami krisis sekarang.
c) Ketiga, kawasan negara-negara di Dunia Ketiga yang menggunakan berbagai model campuran dalam melaksanakan pembangunan.
Paradigma pembangunan di negara-negara berkembang umumnya adalah paradigma pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tak terkecuali Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dalam proses pembangunan memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Abraham. M.F, 1991):
a) Peningkatan dalam konsumsi energi material;
b) Tingkat teknologi yang tinggi;
c) Dominasi sektor-sektor sekunder dan tersier melebihi sektor-sektor primer;
d) Diversifikas produksi yang ada dalam kerangka pengembangan yang terintegrasi;
e) Pemisahan kerja dengan rumah tangga dan peningkatan differensiasi struktur ekonomi;
f) Tumbuhnya spesialisasai perananperanan ekonomi dan unit-unit kegiatan ekonomi produksi, konsumsi dan pemasaran;
g) Peningkatan produktivitas perkapita; dan
h) Penekanan pada pertumbuhan yang berkesinambungan dan kesejahteraan sosial melalui pendekatan distribusi GNP dan pengembangan infrastruktur yang dimaksudkan untuk menyediakan overhead ekonomi dan sosial.
Daftar Pustaka:
Agus Salim, 2002, Perubahan Sosial Sketsa Teori Dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta
Arif Budiman, 1995, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Penerbit Gramedia, Jakarta
Heru Nogroho, 2001, Negara, Pasar Dan Keadilan Sosial, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Masour Fakih, 2001, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi, Penerbit Insist, Yogyakarta
Moeljarto T, 1987, Politik Pembangunan Sebuah Analisis Konsep, Arah Dan Strategi, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta
Soerjono Soekanto, 1999, Sosiologi Suatu Pengantar, Penerbit Grafindo Persada, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar